Pengertian Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya,
adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit alam
(misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda
lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni
matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
proses tata surya, matahari,planet,pelangi
Proses terbentuknya tata surya
TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA
Ada
beberapa teori yang saya ketahui tentang terbentuknya tata surya. saat
saya mencari hal itu saya menemukan setidaknya ada 5 hal atau 5 teori
tentang terbentuknya tata surya. antara lain : TEORI KABUT, TEORY
PLANETESIMAL, TEORY BINTANG KEMBAR, TEORY PASANG SURUT, TEORY AWAN
DEBU(PROTO PLANET)
TEORI KABUT
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut
teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang
berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai
menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian
tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat
cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam
gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari
Matahari.
TEORI PLANETESIMAL
Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut
teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari
bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan
dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan
gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah
raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah
raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur
menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal
melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan
tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan
akhirnya menjadi planet.
TEORI BINTANG KEMBAR
Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu
Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak
menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang
tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari
bintang tersebut dan menjadi planet-planet.
TEORI PASANG SURUT
Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka
berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas
Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi
Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair
dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi
planet-planet dan satelit.
TEORI AWAN DEBU (PROTO PLANET)
Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet
menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang
jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik
partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi
pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram
(tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah
berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan
cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga
terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku
menjadi planet dan satelit.
Pengertian Matahari
Matahari
adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan
galaksi bima sakti maupun pada galaksi andromeda. Matahari adalah
sebuah bintang karena matahari memancarkan cahaya yang dihasilkan
sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya dan panas yang amat sangat
besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi nuklir penggabungan
inti atom hidrogen.
A. Jarak Matahari Ke Bumi
Matahari
adalah bintang yang tampak paling besar dibandingkan bintang-bintang
lain yang bertaburan di angkasa luar karena jaraknya yang sangat dekat,
yaitu sekitar 150 juta km. 150 juta kilo meter disebut juga sebagai
satuan astronomi.
Jarak
kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah 147 juta km disebut
Perihelium (1 januari). Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi
yakni kurang lebh sekitar 152 juta km disebut Aphelium (1 juli). Tentu
saja saat ini belum ada orang yang menghitung secara langsung jarak
matahari ke bumi karena sangat panas dan silau.
B. Suhu Matahari
Panas
matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 6 ribu derajat selsius.
Sedangkan pada inti matahari temperatur mencapai 150 juta derajat
celcius. Dari waktu ke waktu suhu matahari akan diperkirakan semakin
dingin dan akhirnya mati bersama planet-planet lain termasuk bumi.
C. Penyusun Matahari
- Hidrogen : 70%
- Helium : 25%
- Unsur lainnya : 5%
D. Konstanta Dan Energi Matahari
Banyaknya
kalor yang diterima oleh setiap 1 cm persegi pada bagian atas atmosfir
matahari permenit adalah 2 kalori per menit per cm persegi. Energi
matahari terjadi karena adanya fusi atau penggabungan inti hidrogen
membentuk inti helium serta 2 positron dan energi 24,7 MeV.
E. Bagian-Bagian Susunan Matahari
- Fotosfer adalah Bagian lapisan permukaan yang memancarkan cahaya yang kuat dan menyilaukan.
- Kormosfer adalah Lapisan gas yang sangat tebal.
- Korona adalah Lapisan atmosfer terluar matahari.
Planet
Planet
diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya
Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang
biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah)
dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini
(pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi
matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep
heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada
saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit:
Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi
modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai
definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata
surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006,
para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet
sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
PELANGI
Pelangi adalah fenomena alam indah yang sering dilihat manusia.
Pelangi
merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan
cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi atau bianglala adalah
gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar
yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak
sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu
saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang
deras.
Biasanya
fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun
rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri
membelakangi cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara
berkabut atau berembun. Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan
sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses
diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya (disebut
juga spektrum warna), melalui suatu media/ medium tertentu pula. Pada
pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang
berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan.
Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Fenomena
pelangi yang paling menakjubkan akan terjadi apabila udara sedikit
mendung dan terjadi hujan rintik-rintik. Saat berdiri membelakangi
cahaya matahari, kita akan mengamati pelangi dengan latar belakang awan
mendung, warna-warnanya akan tampak jelas dan tegas.
Fenomena
pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan air di
sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya
matahari yang bersinar. Beberapa kebudayaan di dunia menyebutkan
fenomena pelangi sebagai mitos-mitos tertentu. Di Yunani dikenal mitos
bahwa pelangi merupakan jalan dari dunia menuju surga yang dilalui oleh
Dewa Pembawa Pesan, Dewa Iris.
Proses Terjadinya Pelangi
Cahaya
matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna
putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup
mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang
akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu.
Panjang
gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna
bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di
dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru
serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang
gelombang.
Pelangi
tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan
cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati
butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di
dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang
dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya
berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air,
kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari
tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna
pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling
bawah pelangi.
Pelangi
hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi
dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus
berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang
orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus
berada dalam satu garis lurus
Jenis-jenis Pelangi
Pelangi
mempunyai bermacam jenis. Tentunya setiap jenis menampakkan gejala alam
yang berlainan. Berikut ini adalah jenis-jenis pelangi.
Sedangkan
fenomena pelangi yang dipantulkan terjadi ketika cahaya matahari
dipantulkan menjauhi permukaan air, sebelum mencapai titik-titik air
hujan. Biasanya pelangi ini terjadi pada permukaan air yang cukup luas
dan tenang, serta dekat dengan curahan titik-titik air hujan.
Circumhorizontal
arc. Pelangi yang Membentuk Lengkungan melingkar horizontal
(Circumhorizontal arc) Jenis pelangi yang membentuk lengkungan melingkar
horizontal di awan sebetulnya merupakan gejala mengkristalnya butiran
es. Jadi, jenis pelangi tersebut bahkan bukan merupakan fenomena
pelangi. Fenomena alam yang menyerupai pelangi tersebut dinamakan dengan
halo.
Pelangi
di Titan (Rainbows on Titan) Planet Saturnus mempunyai satelit yang
berukuran paling besar dinamakan dengan Titan. Karena Titan memiliki
permukaan yang basah dan lembap, fenomena pelangi dapat terjadi di
permukaan satelit Saturnus ini
Pelangi
di Matahari Halo matahari adalah lingkaran pelangi yang mengelilingi
Matahari. Halo juga bisa terjadi di sekitar Bulan pada malam hari
(gerhana bulan parsial). Fenomena halo ini disebabkan pembiasan cahaya
Matahari oleh uap air di atmosfer sehingga terlihat seperti pelangi.
Lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena
partikel uap air yang membelokkan cahaya Matahari berkumpul di bagian
bawah atmosfer. Di sisi lain, pada pagi atau sore hari Matahari pun
masih berada pada sudut yang rendah. Pada posisi yang miring ini,
kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga
warna-warna yang muncul juga lebih lengkap. Pada siang hari, saat
Matahari pada posisi tegak lurus terhadap Bumi, kemampuan pembelokan
cahaya menjadi rendah sehingga warna yang terlihat sangat terbatas.
Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah Matahari juga terhalang
debu. Kalau pada pagi hari, saat udara masih bersih, yang tampak adalah
warna kemerahan. Tidak mengherankan bila fenomena halo ini juga hanya
terlihat pada siang hari, sekitar pukul 12.00-1300. Selain itu, sama
seperti pelangi, fenomena halo juga hanya bisa disaksikan pada musim
hujan. Setelah musim hujan berakhir, biasanya tak ada lagi halo maupun
pelangi. Soalnya, di atmosfer sudah tidak ada lagi uap air.
(http://indrabintangpratama.blogspot.com/2011/04/berbagai-jenis-dan-proses-terjadinya.html)
obat sering kencing
ReplyDeleteobat nyeri lutut
obat hepatitis anak
obat benjolan di gusi
obat nyeri lutut
obat pengering luka
obat pengering luka jahitan
obat Gejala Polip
obat stroke sebelah
obat radang amandel
obat gejala usus buntu
obat benjolan di ketiak
obat Penyakit Kanker Usus
obat Pembengkakan Lambung
obat benjolan di payudara
obat Tradisional Patah Tulang