Tuhan masih memberikan kehidupan bagi sebagian korban gempa di Sumatera
Barat. Meski telah terperangkap cukup lama, beberapa dari mereka
berhasil diselamatkan karena SMS yang dikirimkan.
Johson Chandra
misalnya. Pria berusia 30 tahun itu berhasil diselamatkan oleh tim
evakuasi setelah ia memberitahukan posisinya kepada sang ayah, yang
berada di Jakarta melalui sebuah pesan singkat di ponsel.
"Tolong, saya terjebak. Posisi saja berada di dekat tangga rumah," tulis Chandra dalam SMS tersebut.(ketok.com)
Awalnya,
saat gempa terjadi, Chandra berpikir gempa tersebut hanyalah sebuah
goyangan kecil sehingga ia tidak langsung berlari ke luar rumah. Namun
ketika gempa berskala 7.6 skala richter itu mulai mengganas, Chandra
malah terlambat menyelamatkan diri. Ia terperangkap di rumahnya
berlantai 3. Saat itu pula, lantai 3 rumahnya telah bersatu dengan
lantai 1, tempat ia terperangkap dalam reruntuhan gedung.
"Saat
itu saya masih memegang ponsel. Dari ponsel itu saya berusaha untuk
menelepon siapa saja. Namun sayangnya, sinyal ponsel tidak bersahabat.
Oleh karena itu saya putuskan untuk mengirimkan SMS yang memberitahukan
posisi saya terperangkap," tutur Chandra.
Selepas SMS yang ia kirimkan, tim evakuasi pun datang untuk menyelamatkannya, 10 jam setelah gempa terjadi.
"Saya
dengar suara-suara orang. Lalu saya buat keributan dengan memukul palu
terus menerus, sampai akhirnya mereka menemukan saya," kata Chandra.
Chandra
memang harus bersyukur dirinya selamat dan telah ditemukan. Di belahan
bumi Minang lainnya, beberapa orang melakukan hal yang sama, mengirimkan
SMS ke pihak kepolisian, namun mereka belum ditemukan.
Seorang
polisi Padang mengaku menerima sebuah SMS yang memberitahukan masih ada
beberapa orang yang masih hidup namun terperangkap di reruntuhan Hotel
Ambacang, Padang.
"Hati-hati ketika memindahkan reruntuhan di
Hotel Ambacang. Masih ada tujuh orang yang hidup di sini," tulis SMS
tersebut kepada sang polisi yang bernama Boy Rafi Amar.
Menurut
Amar, bisa jadi mereka terperangkap di ruangan seperti lobi, ruang
konferensi ataupun kolam renang. Bahkan menurut Amar, kemungkinan tidak
hanya 7 orang yang terperangkap di hotel tersebut tapi jumlahnya
mencapai 600 orang, yang sebagian kecil merupakan orang asing.
Pasalnya,
saat gempa terjadi, di hotel tersebut sedang terjadi pertemuan yang
diadakan oleh Departemen Perikanan dan juga perusahaan asuransi
Prudential.
Sumber : http://12rholaz.blogspot.com
No comments:
Post a Comment